Pages

Ads 468x60px

Selasa, 26 Februari 2013

Terapi pengganti ginjal



Penyakit ginjal kronik (PGK) adalah suatu keadaan dimana ginjal mengalami kelainan struktur atau gangguan fungsi yang sudah berlangsung lebih dari 3 bulan.
Penyakit ginjal kronik bersifat progresif dan ireversibel (pada tahap lanjut tidak dapat pulih kembali)
Terapi pengganti ginjal terdapat beberapa macam :
1) Hemodialisa (HD).
2) CAPD (continous Ambulatory Peritoneal Dialysis).
3) APD ( Automated Peritoneal Dialysis).
4) Transparasi Ginjal.
Hemodialisis (HD)
Yaitu biasa dikenal dengan “cuci darah” adalah proses dialysis yang paling banyak dilakukan diindonesia .proses ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut dialiser yang berfungsi sebagai “ginjal buatan”.
Pada Hemodialisa darah dipompa keluar dari tubuh kemudian masuk kedalam dialiser.didalam dialiser,darah dibersihkan dari zat-zat racun melalui proses ultrafiltrasi (penyaringan) dengan menggunakan cairan dialisat (suatu cairan khusus untuk dialysis ),kemudian darah yang sudah bersih dialirkan kembali kedalam tubuh.
Zat- zat racun sisa metabolisme di produksi tubuh secara trus menerus setiap saat,sehingga apabila tidak dikeluarkan akan terjadi penumpukan sisa metabolisme yang berbahaya bagi pasien. Oleh karenanya Hemodialisis harus dilakukan 2-3 kali semingggu dirumah sakit.Untuk setiap kalinya membutuhkan waktu 4-5 jam.
Pada pasien yang akan menjalani Hemodialisis perlu dipersiapkan akses vaskuler untuk keluar dan masuknya darah dari tubuh.akses vaskuler ini dapat berupa akses temporer (sementara),yaitu berupa kateter yang dipasang pada pembuluh darah vena dileher atau paha dan akses permanen yang biasanya dibuat dilengan bawah yang disebut Arteriovenous Fistula atau lebih popular disebut CIMINO. Namun dapat juga dibuat dari pembuluh darah lain (graf).
Kelebihan HD
 Pemberuab diet lebih liberal,sehingga pasien dapat mengkonsumsi protein lebih banyak untuk mengurangi protein yang hilang selama HD dibanding dengan pasien tanpa dialisa.
 Kondisi pasien terpantau dengan baik,karena prosedur HD dilakukan di Rumah Sakit oleh tenaga kesehatan terlatih.

Kekurangan HD
 Rentan terhadap penularan virus/bakteri melalui darah
 Kadar hemoglobin lebih rendah sehingga kebutuhan eriropoietin akan lebih tinggi.
 Dapat terjadi komplikasi pada akses vascular.
Diet pada pasien Hemodialisis
Pasien yang menjalani hemodialisis akan lebih longgar dalam menjalani diet disbanding dengan pasien penyakit ginjal kronik sebelum menjalani hemodialisis,trutama karena pembatasan asupan protein tidak lagi dilakukan.
Kebutuhan protein yang dianjurkan cukup tinggi,yaitu 1.2 gr/kg/berat badan/hari,dengan 50 % asupan protein berasal dari protein hewani (seperti ayam,daging,telur dll) dan 50% lagi berasal dari sumber protein nabati (seperti tahu dan tempe).sementara untuk kebutuhan energi yaitu 30-35 kkal/kg berat badan/hari .sangat perlu diperhatikan adalah asupan cairan yang dibatasi sesuai dengan jumlah urin yang keluar,karena jika tidak ,maka cairan akan memumpuk didalam tubuh,sehingga mengakibatkan edema( pembengkakan) dibeberapa bagian tubuh.
Agar tidak terjadi penumpukan cairan maka jumlah cairan yang boleh dikonsumsi dalam satu hari yaitu sebanyak :
500 ml + jumlah urin dalam satu hari
Disamping itu asupan garam juga harus dibatasi yaitu sebanyak 2,5 gr gram/hari,begitu pula dengan asupan kalium dan fosfor.
Peritoneal Dialysis
Merupakan terapi pengganti ginjal dengan menggunakan membran peritoneum yang ada di perut sebagai filter (saringan) ada dua jenis peritoneal dialysis yaitu continous Ambulatory Peritoneal dialysis (CAPD) dan Auto mated Peritoneal Dialysis (APD).Terapi CAPD sudah mulai banyak digunakan di Indonesia,namun untuk APD masih belum digunakan.
CAPD (Continuous Ambulatori Peritoneal Dialysis)
CAPD merupakan jenis dialysis yang menggunakan membrane peritoneum (selaput yang melapisi perut dan membungkus organ dalam perut) sebagai penyaring darah,sehingga darah tidak perlu dikeluarkan dari tubuh pasien seperti halnya proses Hemodialisis.
Karena menggunakan membran peritoneum,terapi ini tidak harus dilakukan di rumah sakit,serta tidak perlu menggunakan mesin seperti halnya Hemodialisis .CAPD menggunakan alat yang lebih sederhana dan peraktis ,oleh karena itu CAPD dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien dirumah ataupun di tempat lainya,asalkan tempat tersebut terjaga kebersihanya.
CAPD dilakukan setiap hari sebanyak 3-4 kali dengan cara memasukan cairan kedalam rongga peritoneum.

Bagaimana cara kerja CAPD
Proses CAPD diawali dengan memasukan cairan dialisat ke dalam rongga perut melalui selang kateter yang tlah ditanam sebelumnya didalam rongga perut.ketika cairan dialisat berada dalam rongga perut terjadi proses osmosis,sehingga zat-zat racun di dalam darah akan ditarik keluar ,begitu pula dengan kelebihan air juga akan ditarik .proses ini memerlukan waktu 4-6 jam.
Proses dialysis peritoneal ini tidak menimbulkan rasa sakit dan hanya membutuhkan yang singkat,terdiri dari tiga langkah,yaitu :
1. Memasukan cairan dialisat kedalam rongga peritoneum.
2. Cairan dibiarkan dalam rongga perut untuk selama periode waktu tertentu (biasanya selama 4-6 jam)
3. Keluarkan cairan dari dalam peritoneum.
Pilihan metode dialysis peritoneal relatif lebih fleksibel bagi pasien,karena tidak harus pergi ke pusat dialysis/rumah sakit.CAPD dapat dilakukan dirumah,ditempat kerja ataupun sedang dalam perjalanan.
Kelebihan CAPD
 Menggunakan peralatan yang sederhana,sehingga dapat dilakukan sendiri
 Lebih fleksibel ,karena tidak harus dilakukan di rumah sakit,sehingga memungkinkan pasien CAPD untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
 Pasien CAPD dapat menjalani diet dengan lebih longgar,dengan kebutuhan protein lebih tinggi,cairan,garam dan kalium tidak harus selalu dibatasi (disbanding penderita tanpa dialysis).

Kekurangan CAPD
 Resiko infeksi (pritonotis) terjadi apabila pasien tidak hati-hati dalam mengganti cairan/kurang menjaga sterilitas (kebersihan) alat.
 Dapat menyebabkan timbulnya rasa jenuh,karena harus melakukan hal yang sama setiap hari.
 Adanya cairan didalam perut membuat pasien tidak nyaman dan mengganggu.
 Cenderung memudahkan terjadinya hernia dan sakit punggung/pinggang.
Transplantasi Ginjal
Transplantasi Ginjal adalah suatu metode terapi pengganti ginjal dengan cara memanfaatkan sebuah ginjal sehat yang berasal dari donor ginjal melalui prosedur pembedahan .ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup (donor hidup) atau yang baru saja meninggal (donor cadaver).ginjal cangkokan inilah yang akan kemudian mengambil alih fungsi kedua ginjal yang sudah rusak .
Kedua ginjal lama ,walaupun sudah tidak banyak berperan namun tetap berada pada posisinya semula,tidak dibuang ,kecuali jika ginjal lama ini dapat menimbulkan komplikasi infeksi atau tekanan darah tinggi.
Prosedur bedah transplantasi ginjal biasanya membutuhkan waktu antara 3 sampai 6 jam.ginjal baru ditempatka pada rongga perut bagian bawah dekat daerah panggul agar terlindung oleh tulang panggul.
Setelah transplantasi ginjal selesai dilakukan ,biasanya akan terjadi reaksi penolakan terhadap ginjal baru tersebut ,yaitu reaksi dimana system tubuh mrnyerang ginjal baru yang dicangkokkan.oleh karena itu dokter akan memberikan obat imunosupresan untuk mencegah reaksi penolakan tersebut.obat imunosupresan harus diminum setiap hari selama ‘ginjal baru’ berfungsi.reaksi penolakan bisa tetap terjadi walaupun penderita sudah minum obat imunosupresan.
Obat imunosupresan akan memecah cadangan protein tubuh,serta melemahkan daya tahan tubuh,sehingga dapat mempermudah timbulnya infeksi .beberapa jenis obat imunosupresan juga dapat menyebabkan katarak,diabetes,asam lambung berlebihan,tekanan darah tinggi ,dan penyakit tulang .namun tidak semua pasien cangkok ginjal (resipien) akan mengalami hal ini.
Keuntungan transplantasi ginjal
 Ginjal baru akan bekerja seperti halnya ginjal yang normal.
 Rehabilitasi pasien sangat baik.
 Pasien mempunyai resiko kesakitan dan mematikan lebih sedikit dibandingkan dialysis.
 Kwalitas hidup lebih baik.
Kekurangan transplantasi ginjal
 Kesulitan mecari donor ginjal.
 Penderita harus rutin minum obat imunosupresan.
Diet pada pasien transplantasi ginjal
Setelah pasien menjalani transpalasi ginjal,maka pasien akan menjalani dua tahapan diet .untuk satu bulan pertama pasien dianjurkan menjalani diet tinggi protein,dengan kebutuhan protein sebesar 1.3 gr/kg berat badan /hari .serta kebutuhan energi normal 35 kkal/kg berat badan/hari.selanjutnya setelah 1 bulan berikutnya apabila tidak ada keluhan pada ginjal baru pasien,maka pasien dapat mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang,dengan asupan protein normal,yaitu 1.0 gr/kg berat badan/hari dengan kebutuhan energy yang sama.
Untuk kebutuhan cairan,Natrium,Kalium dan Fosfor, biasanya tidak perlu ada pembatasan khusus.
Dialysis dan asam keto
Pasien yang tlah menjalani dialysis (terapi pengganti ginjal ) seperti : hemodialisis maupun dialysis peritoneal ,memiliki resiko terjadinya penurunan kondisi tubuh,yang dapat berakibat buruk .salah satu factor utama penyebab penurunan kondisi tubuh tersebut adalah malnutrisi .sekitar 50-70% pasien yang menjalani dialysis mengalami malnutrisi tersebut.
Malnutrisi adalah suatu kondisi berkurangnya asupan kalori (dengan atau tanpa disertai berkurangnya zat gizi lainya) yang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi.malnutrisi pada akhirnya menyebabkan berbagai gangguan metabolik,penurunan fungsi jaringan dan hilangnya massa tubuh (penurunan berat badan).malnutrisi biasanya diikuti oleh rendahnya kadar albumin serum pasien,yang akan berdampak buruk bagi pasien.
Kurangnya asupan zat giji karena berkurangnya konsumsi makanan,infeksi serta ikut terbuangnya zat gizi pada saat proses dialysis .menurunya nafsu makan pasien disebabkan karena :
 Dialysis tidak adekuat
 Obat-obat yang menyebabkan dyspepsia (gangguan pencernaan).
 Perubahan rasa pada makanan.
 Depresi
Kondisi ini mengakibatkan berkurangnya asupan energy maupun protein sehingga cadangan protein yang ada didalam tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan protein.apabila hal ini berlanjut terus-menerus pasien akan mengalami malnutrisi.
Asam keto merupakan bentuk sederhana dari protein yang bebas nitrogen,sehingga dapat lebih mudah diserap oleh tubuh untuk mencukupi kebutuhan protein tanpa memperburuk kondisi ginjal yang masih tersisa .Disamping itu asam keto juga dapat membantu menurunkan kadar fosfor dalam tubuh.
Asam keto rantai cabang juga dapat membantu menaikkan kadar albumin pada pasien yang mengalami malnutrisi ,serta mencegah hiperfiltrasi.
Konsumsi asam keto secara tratur ditambah dengan konsumsi makanan yang mencukupi ,akan memperbaiki status gizi pasien ,sehingga kualitas hidup pasien yang menjalani dialysis dapat ditingkatkan.
Tips untuk pasien terapi pengganti ginjal :
Pada pasien yang menjalani terapi pengganti ginjal kadang-kadang mengalami beberapa kendala ,berikut tips cara mengatasinya :
 Apabila mengalami mual,makanlah makanan dengan porsi sedikit tapi sering,serta kunyah makanan secara perlahan .
 Apabila mengalami susah buang air besar ,konsumsilah cukup sayur-sayuran dan buah-buahan sebagai sumber serat,namun pilihkah yang berkalium rendah.
 Untuk mengurangi rasa haus,kurangi konsumsi makanan yang terlalu asin,makan permen asam,ataupun mengulum es.
 Apabila perut terasa penuh ,makanlah dalam jumlah kecil,makan secara perlahan dan prioritaskan makanan sumber lauk seperti daging,ayam,ikan dll
 Apabila nafsu makan menurun dikarenakan hilangnya rasa makanan,hal yang perlu dilakukan :
 Pastikan gigi dan gusi tidak bermasalah.
 Pertajam rasa makanan dengan menggunakan berbagai bumbu.
 Untuk mencegah ataupun mengurangi depresi dapat dilakukan cara sebagai berikut :
 Habiskan waktu bersama dengan orang-orang yang kita saying.
 Lakukan hal-hal yang membuat kita merasa senang
 Ikutlah berbagai kegiatan perkumpulan pasien penyakit ginjal,adar dapat bertukar pengalaman dengan pasien-pasien lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text